Pramukasumbar.com - Padang Panjang, Minggu (25/8), menjadi hari duka bagi Pramuka Indonesia, khususnya Pramuka Sumatera Barat. Pasalnya, telah terjadi insiden di Gor Chatib Sulaiman atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Gor Banca Laweh Kota Padang Panjang. Insiden naas tersebut yakni robohnya tiang sound system yang akan digunakan untuk acara pembukaan Kemah Budaya Nasional Tahun 2019, sehingga mengakibatkan 5 orang korban, satu orang siswa SDN 03 Guguak Malintang meninggal dunia, serta empat korban lainnya mengalami luka-luka dan patang tulang,
Selepas kunjungan kerja Kak Nasrul Abit ke Palupuah Kab Agam, sore harinya (26/8) beliau turut menyambangi rumah duka serta ziarah makam korban, bersama Ketua Harian Kwarda 03 Sumbar serta Ketua Kwarda Papua Barat dan Wakil Ketua Binamuda Kwartir Nasional, Kak Supriyadi serta jajaran Kwarcab 12 Kota Padang Panjang.
"Kita selaku pihak Kwartir menyampailan duka cita yang mendalam. Duka cita ini merupakan duka cita seluruh Pramuka Indonesia. Harapan kita, kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak terjadi lagi kedepannya, selalu jaga kehati-hatian dan mudah-mudahan ini adalah kejadian yang terakhir." tutur Kak Nasrul Abit.
"Kita memberikan beberapa santunan, baik dari Kwartir Nasional maupun Kwartir Daerah untuk meringankan beban para korban. Kemudian terkait kelangsungan pendidikan para korban nantinya, Pemko Padang Panjang dibawah komando Walikota (Kak Fadly) akan terus memantau kelanjutan pendidikan para korban nantinya." papar Kak Nasrul Abit.
Duka cita yang sangat mendalam bagi Pramuka Indonesia, karena di hari yang bersejarah, musibah tetap tidak dapat dielakan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, serta almarhum ditempatkan di sisi yang terbaik dan kesembuhan bagi para korban lainnya. (TSP Kak Aul)
